fajarani, bestari (2022) PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING), KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE EXKUL PT. SATU ATAP INDONESIA. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text (cover)
17012010022_cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
17012010022_bab 1.pdf Download (457kB) | Preview |
|
Text (bab 2)
17012010022_bab 2 .pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
||
Text (bab 3)
17012010022_ bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) |
||
Text (bab 4)
17012010022_ bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (bab 5)
17012010022_ bab 5.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
17012010022_daftar_pustaka.pdf Download (285kB) | Preview |
|
Text (lampiran)
17012010022_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Di Indonesia kini beraneka macam sector industry mulai dari teknologi, fashion, desain, hingga kuliner saling berlomba-lomba untuk menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis. Para pelaku bisnis dihadapkan dengan dunia bisnis yang semakin dinamis serta ditambah dengan kondisi ketidakpastian ekonomi ini mendorong para pelaku bisnis untuk mempertahankan bisnisnya yaitu dengan memberikan value atau nilai terhadap setiap usahanya. Tidak kalah dari Jakarta, bisnis kuliner di Surabaya ternyata menunjukkan tren yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2018 yang lalu, pertumbuhan bisnis kuliner di Surabaya mencapai 20%. Hal ini sebetulnya tidak terlalu mengejutkan mengingat kuliner di kota Pahlawan ini begitu beragam mulai dari café, restoran, kaki lima, hingga aneka jenis makanan bisa anda temukan (Gobiz.co.id). Banyaknya bisnis kuliner yang kini bermunculan terutama di kota Surabaya. Tentunya menjadikan bisnis kuliner yang berdiri di kota Surabaya mengalami persaingan yang kompetitif terlebih dalam kondisi pandemic saat ini. Banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan omzet bahkan bisnisnya harus ditutup sementara. Pandemi Covid-19 membuat kewalahan para pelaku usaha untuk bisa mempertahankan bisnisnya di tengah krisis. Pengusaha dipaksa untuk bisa berinovasi dalam menyusun strategi bisnisnya. Sehingga, di samping kondisi yang merugi akibat pandemi, pelajaran yang lainnya dari situasi ini adalah mampu menciptakan strategi bisnis yang inovatif mengikuti perkembangan masa kini. Hal tersebut turut dilakukan oleh Afit Dwi Putranto, pemilik Holycow. (Jakarta, Kompas.com)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5410 Marketing. Distribution of Products | ||||||||
Divisions: | Faculty of Economic > Departement of Management | ||||||||
Depositing User: | Bestari Bestari fajarani | ||||||||
Date Deposited: | 26 Jan 2022 08:23 | ||||||||
Last Modified: | 26 Jan 2022 08:23 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/4793 |
Actions (login required)
View Item |