STIAWAN, MUCHAMAD AGUS (2024) PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT NANAS DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI. Undergraduate thesis, UPN VETERAN JAWA TIMUR.
|
Text (COVER)
COVERR_merged.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB I - nanas.pdf Download (279kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
BAB II - nanas.pdf Restricted to Repository staff only until 5 January 2026. Download (434kB) |
||
Text (BAB 3)
BAB III- nanas.pdf Restricted to Repository staff only until 5 January 2026. Download (609kB) |
||
Text (BAB 4)
BAB IV- nanas.pdf Restricted to Repository staff only until 5 January 2026. Download (462kB) |
||
|
Text (BAB 5)
BAB V- nanas.pdf Download (249kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (377kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Download (635kB) | Preview |
Abstract
Krisis energi di Indonesia akhir – akhir ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan penggunaan bahan bakar minyak, sedangkan persediaan minyak atau gas bumi sangat terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Terbatasnya persediaan minyak mengakibatkan kenaikan harga BBM, ditambah lagi kecenderungan kenaikan harga BBM yang selalu diiringi dengan meningkatnya harga bahan pokok lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sumber daya alternatif lain. Limbah kulit nanas merupakan sumber bahan organik berkadar karbohidrat dan gula yang cukup tinggi dan tersedia melimpah di Indonesia, sehingga limbah kulit nanas dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol. Sebagai energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM), bioetanol memiliki kelebihan dibanding dengan BBM, diantaranya memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi (35%) sehingga terbakar lebih sempurna, bernilai oktan lebih tinggi (118) dan lebih ramah lingkungan karena mengandung emisi gas CO lebih rendah 19-25%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan kadar bioetanol dengan variasi konsentrasi starter dan waktu fermentasi yang terbaik dalam proses pembuatan bioetanol dari kulit nanas. Limbah kulit nanas mengalami proses hidrolisis untuk mengubah pati menjadi glukosa agar kandungan glukosa terdapat dalam limbah kulit nanas lebih meningkat. Filtrat hasil proses hidrolisis dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan volume starter Saccharomyces Cerevisiae 8% , 10% , dan 12% ( v/v ) dengan waktu fermentasi 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari, dan 7 hari. Pada proses fermentasi kondisi terbaik diperoleh pada penambahan starter dengan konsentrasi starter 10% dan waktu fermentasi selama 6 hari yang menghasilkan kadar bioetanol sebesar 10,04%. Pada kondisi ini bakteri Saccharomyces Cerevisiae mampu mengkonversi glukosa sebesar 75,26%, dan didapatkan yield etanol sebesar 44,36%. Kemudian hasil etanol terbaik ini didistilasi pada suhu 78oC sehingga menghasilkan bioetanol dengan konsentrasi 44,28%
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) | ||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Chemical Engineering | ||||||||
Depositing User: | Lisa nadya irawan | ||||||||
Date Deposited: | 08 Jan 2024 04:59 | ||||||||
Last Modified: | 08 Jan 2024 04:59 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/19301 |
Actions (login required)
View Item |