PUTRI, RENALDA RISDIYANTI (2025) KAJIAN YURIDIS PEMBAGIAN WARIS BAGI JANDA BERAGAMA ISLAM YANG MEMILIKI ANAK DALAM MASYARAKAT ADAT TENGGER DITINJAU DALAM HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, UPN "VETERAN" JAWA TIMUR.
|
Text (COVER)
COVER RENALDA.pdf Download (964kB) |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1 RENALDA.pdf Download (703kB) |
|
|
Text (BAB 2)
BAB 2 RENALDA.pdf Restricted to Repository staff only until December 2027. Download (401kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 3)
BAB 3 RENALDA.pdf Restricted to Repository staff only until December 2027. Download (248kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 4)
BAB 4 RENALDA.pdf Download (109kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA RENALDA.pdf Download (203kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN RENALDA.pdf Restricted to Repository staff only until December 2027. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Permasalahan pembagian waris dalam masyarakat adat suku Tenggermenimbulkan persoalan hukum tersendiri, khususnya bagi janda muslim yangmemiliki anak. Dalam masyarakat adat suku Tengger janda tidak ditetapkan sebagai ahli waris, melainkan hanya diberikan hak tinggal dan penggunaan harta, sedangkan dalam hukum islam melalui Al-Quran dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang secara tegas mengatur bagian warisan yang berhak yang diperoleh seorang janda. Perbedaan ini menimbulkan dilema antar kepatuhan pada hukum adat dan pelaksanaan syariat islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana sistem pembagian waris bagi janda muslim yang memiliki nak dalam masyarakat adat suku Tengger ditinjau dari hukum islam, serta apa akibat hukum yang ditimbulkannya. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan perbandingan. Data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan wawancara bersama tokoh adat di Desa Wonokitri, Pasuruan, kemudian dianalisis secara kualitatif melalui interpretasi terhadap norma hukum dan praktik adat yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tedapat perbedaan antara hukum adat Tengger dan hukum Islam dalam hal kedudukan janda. Adat Tengger tidak mengakui janda bagai ahli waris, sedangkan hukum islam memberikan bagian 1/8 apabila janda memiliki anak. Kondisi ini menimbulkan sengketa, meskipun dalam praktiknya sering diselesaikan melalui musyawarah keluarga. penelitian menunjukkan bahwa adat Tengger tidak menetapkan janda sebagai ahli waris, melainkan hanya memberikan hak tinggal dan penggunaan harta, sedangkan dalam hukum islam janda berhak atas 1/8 bagian. Kesipulannya, sistem pewarisan adat Tengger tidak sepenuhnya sejalan dengan hukum islam sehingga diperlukan harmonisasi agar hak janda tetap terlindungi tanpa mengabaikan kearifan lokal.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||
| Subjects: | K Law > K Law (General) | ||||||||
| Divisions: | Faculty of Law > Departement of Law | ||||||||
| Depositing User: | Unnamed user with email 21071010251@student.upnjatim.ac.id | ||||||||
| Date Deposited: | 02 Dec 2025 01:36 | ||||||||
| Last Modified: | 02 Dec 2025 01:36 | ||||||||
| URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/47332 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
