ANALISIS PARADIPLOMASI DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKTIVISME: STUDI KASUS MOTIF KERJA SAMA SISTER CITY KOTA SURABAYA DAN GAZIANTEP TAHUN 2019-2021

Djaja, Michael Samudra (2025) ANALISIS PARADIPLOMASI DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKTIVISME: STUDI KASUS MOTIF KERJA SAMA SISTER CITY KOTA SURABAYA DAN GAZIANTEP TAHUN 2019-2021. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.

	Text (Cover) 21044010015-cover.pdf Download (894kB)
	Text (BAB 1) 21044010015-bab 1.pdf Download (409kB)
	Text (BAB 2) 21044010015-bab 2.pdf Restricted to Registered users only until 6 November 2027. Download (439kB)
	Text (BAB 3) 21044010015- bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 6 November 2027. Download (584kB)
	Text (BAB 4) 21044010015-bab 4.pdf Download (275kB)
	Text (Daftar Pustaka) 21044010015-daftarpustaka.pdf Download (249kB)
	Text (Lampiran) 21044010015-lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 6 November 2027. Download (974kB)

Abstract

Kerja sama sister city menjadi salah satu bentuk paradiplomasi yang memberi ruang bagi pemerintah daerah untuk menjalin hubungan internasional secara langsung. Penelitian ini hadir untuk meneliti dinamika hubungan kerja sama sister city antara Kota Surabaya di Indonesia dan Kota Gaziantep di Turki pada periode 2019-2021. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi motif apa saja yang melatarbelakangi kerja sama antar kedua kota dengan menggunakan perspektif konstruktivisme yang menitikberatkan pada peran identitas, norma, dan budaya dalam interaksi antar aktor non-negara. Metode penlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif eksplanatif melalui pendekatan studi kasus. Data yang didapat melalui literatur seperti dokumen resmi pemerintah hukum dan kerjasama Kota Surabaya, portal berita, buku, beserta jurnal dan wawancara yang dilakukan pada Staff Hukum dan Kerjasama Kota Surabaya, Ketua Panitia Khusus sister city dan Kepala Bidang Pariwisata DISBUDPORAPAR Kota Surabaya. Analisis dilakukan dengan menyoroti peran identitas, norma, dan budaya sebagai faktor ideasional dalam membentuk hubungan kerja sama kedua kota. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terwujudnya kerja sama sister city antara Kota Surabaya dengan Gaziantep tidak hanya berlandaskan kepentingan pragmatis, melainkan dipengaruhi oleh adanya motif kesamaan identitas sebagai motif utama serta nilai norma dan budaya yang ikut membentuk identitas antar kedua kota. Dari kesamaan segi identitas, terlihat bahwa kedua kota memiliki kesamaan kepemimpinan wali kota perempuan yakni Tri Rismaharini dan Fatma Sahin, serta ditemukan juga adanya kesamaan mayoritas penduduk pada antar kedua kota yang beragama Islam. Dari segi norma, kedua kota memiliki kesamaan kesepahaman dalam menempatkan dan mengilhami norma kesetaraan gender pada ranah politik antar kedua kota yang sejalan sebagai prinsip universal. Sementara itu, dari segi budaya, keberagaman tradisi kuliner yang kuat yang dimiliki masing-masing kedua kota menjadi titik temu strategis untuk memperkuat citra gastronomi pada level global dalam diplomasi budaya antar kedua kota yang juga sekaligus berimplikasi membuka peluang di sektor pariwisata melalui tiga program kerjasama yang berhasil diimplemantasi dalam bidang unsur budaya yakni pertukaran video gastronomi masakan, kelas budaya dan bahasa, dan Digital Concert: Sister Cities Singing For Gaziantep. Selain itu, dinamika kerja sama sister city antar kedua kota sempat menghambat implementasi kerja sama karena adanya pandemi Covid-19, meskipun demikian komitmen kerja sama oelh kedua kota tetap terjaga hingga diwujudkan dalam keberhasilan penandatangan kerja sama dalam bentuk Mou yang berhasil disahkan tahun 2021 Kata Kunci: paradiplomasi, sister city, konstruktivisme, Surabaya, Gaziantep

Item Type:

Thesis (Undergraduate)

Contributors: