Analisis Efektivitas dan Dampak Lingkungan Menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) Pada Produksi Biokoagulan Biji Kelor dan Cangkang Maggot

Shalsabila, Marshanda Afifa (2025) Analisis Efektivitas dan Dampak Lingkungan Menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) Pada Produksi Biokoagulan Biji Kelor dan Cangkang Maggot. Undergraduate thesis, UPN "Veteran" Jawa Timur.

[img] Text (Cover)
21034010146-cover.pdf

Download (6MB)
[img] Text (Bab 1)
21034010146-bab1.pdf

Download (608kB)
[img] Text (Bab 2)
21034010146-bab2.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 November 2027.

Download (1MB)
[img] Text (Bab 3)
21034010146-bab3.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 November 2027.

Download (1MB)
[img] Text (Bab 4)
21034010146-bab4.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 November 2027.

Download (2MB)
[img] Text (Bab 5)
21034010146-bab5.pdf

Download (584kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
21034010146-daftarpustaka.pdf

Download (505kB)
[img] Text (Lampiran)
21034010146-lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 November 2027.

Download (6MB)

Abstract

Biokoagulan biji kelor (BBK) dan biokoagulan cangkang maggot (BCM) dinilai efektif untuk menyisihkan polutan,sehingga berpotensi sebagai alternatif koagulan pada proses koagulasi-flokulasi, namun kajian terhadap dampak produksi koagulan alami perlu dilakukan sebagai penilaian keberlanjutan koagulan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan pada produksi BBK dan BCM menggunakan Life Cycle Assessment (LCA), menganalisis efektivitas biokoagulan dalam penyisihan parameter pencemar dengan metode koagulasi-flokulasi, serta membandingkan efektivitas penyisihan dan dampak lingkungan untuk mengetahui biokoagulan yang lebih ramah lingkungan. Analisis dampak lingkungan diidentifikasi menggunakan metode Recipe 2016 pendekatan Midpoint dan Endpoint dengan software SimaPro 9.6.0.1. Berdasarkan hasil kajian LCA, pendekatan midpoint proses produksi BBK dan BCM menghasilkan kategori dampak terbesar yang sama, yaitu human carcinogenic toxicity dengan total berturut-turut sebesar 0,0297 dan 1,07. Selain itu, pada pendekatan endpoint masing-masing biokoagulan menghasilkan kategori dampak terbesar yang sama, yaitu human health dengan total berturut-turut 0,319 Pt dan 20,7 Pt. Hal ini disebabkan oleh penggunaan listrik dan bahan kimia pada tahap ekstraksi kedua jenis biokoagulan, akibatnya hal tersebut berdampak pada kesehatan manusia. Hasil penelitian menunjukan BBK memiliki dosis optimum 50 mg/L dan BCM memiliki dosis optimum pada rentang 100 mg/L – 150 mg/L yang efektif menyisihkan parameter pH, kekeruhan, TSS, dan warna. Berdasarkan hasil tersebut, BBK memiliki keunggulan dibandingkan BCM. BBK mampu menyisihkan parameter pencemar secara efektif, bekerja pada dosis yang rendah, dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah pada proses produksinya. Sedangkan, BCM mampu menyisihkan parameter pencemar secara efektif, tetapi bekerja pada dosis yang lebih tinggi dan memimbulkan dampak lingkungan yang lebih tinggi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorHidayah, Euis NurulNIDN0723107701euisnh.tl@upnjatim.ac.id
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Departement of Environmental Engineering
Depositing User: Marshanda Afifa Shalsabila
Date Deposited: 03 Nov 2025 07:26
Last Modified: 03 Nov 2025 07:26
URI: https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/45920

Actions (login required)

View Item View Item