Lee, Missel Lucky Doni (2024) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERCERAIAN GHAIB (SUAMI MAFQUD) BERDASARKAN HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWA TIMUR.
Text (COVER)
20071010153_COVER.pdf Download (6MB) |
|
Text (BAB I)
20071010153_BAB I.pdf Download (582kB) |
|
Text (BAB II)
20071010153_BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 3 April 2027. Download (629kB) |
|
Text (BAB III)
20071010153_BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 3 April 2027. Download (227kB) |
|
Text (BAB IV)
20071010153_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 3 April 2027. Download (126kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
20071010153_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (204kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
20071010153_LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 April 2027. Download (1MB) |
Abstract
Perceraian ghaib/mafqud merupakan permohonan perceraian yang diajukan oleh salah satu pihak kepada Pengadilan dengan tidak diketahuinya keberadaan Tergugat atau Termohon secara jelas. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan yuridis normatif yang didasarkan pada hukum perkawinan yang ada di Indonesia, eori hukum hingga pendapat para ahli. Hasil penelitian ini menunjukkan peranan hukum di Indonesia dalam mengatur perceraian ghaib yang terjadi di dalam masyarakat untuk mengetahui mengenai peraturan perceraian ghaib berdasarkan hukum perkawinan yang ada di Indonesia serta dapat mengetahui dan memahami akibat hukum yang terjadi bagi para pihak yang melakukan prceraian ghaib. Perceraian ghaib/mafqud ini telah diatur di dalam Undang - Undang Perkawinan, Peraturan Pemerintah, serta Kompilasi Hukum Islam. Adapun salah satu contoh perkara perceraian ghaib dengan nomor perkara 3156/Pdt.P/2017/PA.Sda. Prosedur perceraian ghaib ini sama saja dengan cerai gugat atau cerai talak hanya saja terdapat syarat mutlak dalam pengajuan permohonan perceraian ghaib yakni dengan melampirkan surat keterangan hilang Tergugat/Termohon dari kelurahan tempat tinggal Tergugat/Termohon. Selain itu, Adapun akibat dari perceraian ghaib/mafqud bagi para pihak dengan menjadi jelas status antara pihak istri dan suami, Ba’in Sughraa yang dimana mantan suami tidak boleh rujuk kembali tanpa adanya akad yang baru, kemudian berkurangnya jumlah talak mantan suami kepada mantan istri, selain itu adanya masa iddah (masa tunggu) bagi istri sehingga tidak diperbolehkan untuk menikah kembali sebelum masa iddahnya telah selesai, serta berakibat juga pada harta bersama (gono-gini) harta yang diperoleh suami-istri pada saat perkawinan. Kata Kunci: Perceraian Ghaib/Mafqud, Akibat Hukum
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | ||||||||
Divisions: | Faculty of Law | ||||||||
Depositing User: | Missel Lucky Doni Lee | ||||||||
Date Deposited: | 03 Apr 2024 07:18 | ||||||||
Last Modified: | 03 Apr 2024 07:18 | ||||||||
URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/21690 |
Actions (login required)
View Item |