Barmen, Mubarak (2019) FAKTOR PENOLAKAN GERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN DI ARAB SAUDI PADA TAHUN 2013. Other thesis, UPN "VETERAN" JAWA TIMUR.
|
Text (Cover)
Cover.PDF Download (880kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
1.PDF Download (421kB) | Preview |
|
Text (Bab 2)
2.PDF Restricted to Repository staff only Download (525kB) |
||
Text (Bab 3)
3.PDF Restricted to Repository staff only Download (91kB) |
||
|
Text (Bab 4)
4.PDF Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus.PDF Download (400kB) | Preview |
Abstract
Pada tahun 2013 gejolak Arab Spring semakin meluas beberapa negara tekena akan dampak gerakan revolusi yang terjadi di Timur Tengah. Salah satu pengerak dari gerakan revolusi atau Arab Spring yang terjadi di Timur Tengah adalah gerakan Ikhwanul Muslimin, dan dimana pada tahun 2013 gerakan ini semakin kuat dan menyebar dibeberapa wilayah didunia khususnya di Timur Tengah. Namun menguatnya gerakan ini membuat beberapa negara besar di Timur Tengah menjadi waspada terhadap gerakan ini khususnya Arab Saudi. Arab Saudi sebagai negara yang kuat merasakan akan ancaman dari luar yang ditimbulkan oleh gerakan ini. Maka dari itu Arab Saudi tidak menginginkan negaranya terkena dampak dari gerakan Ikhwanul Muslimin ini. Penelitian dengan judul “Faktor Penolakan Gerakan Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi pada Tahun 2013” , memiliki rumusan masalah faktor apa yang mempengaruhi penolakan gerakan Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang membuat negara Arab Saudi yang pada akhirnya menolak gerakan Ikhwanul Muslimin ini dinegaranya. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif. Penulis menggunakan sumber data sekunder untuk melakukan penelitian. Sumber data sekunder diperoleh penulis dari publikasi pemerintah, publikasi resmi organisasi internasional, serta berbagai portal berita online yang bersifat resmi. Landasan teori yang digunakan adalah teori sekuritisasi dan Transnasional Threats dan persepsi ancaman. Kemudian jangkauan ruang penelitian ini adalah pemerintah Arab Saudi. Sedangkan jangkauan waktunya dimulai pada tahun 2013 hingga tahun 2019. Berdasarkan akan analisis data yang ada, dapat disimpulkan bahwa mengapa pemerintahan Arab Saudi menolak gerakan Ikhwanul Muslimin ini disebabkan akan ketakutan Arab Saudi melihat perkembangan gerakan Ikhwanul Muslimin di Timur Tengah dan juga dampak yang ditimbulkan oleh gerakan ini dibeberapa negara yang ada di Timur Tengah seperti contoh gejolak yang ada di Libya, Mesir, Tunisia, dan juga Yaman. Dengan itu Arab Saudi merasakan akan ancaman dari luar yang dipersepsikan oleh Arab Saudi yaitu ancaman Politik dan juga Ancaman Ideologi. Persepsi ancaman yang ada membuat Arab Saudi melakukan upaya sekuritisasi terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin dengan melakukan pernyataan bahwa Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan Teroris dan juga pelarangan-pelarangan terhadap semua kegiatan dan menangkap tokoh-tokoh yang mempunyai hubungan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin ini. Kata Kunci: Arab Saudi, Ikhwanul Muslimin, Persepsi Ancaman, Sekuritisasi.
Item Type: | Thesis (Other) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations | ||||||||
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Departement of International Relations | ||||||||
Depositing User: | Mujari Mujari | ||||||||
Date Deposited: | 28 May 2021 01:05 | ||||||||
Last Modified: | 28 May 2021 01:05 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/1622 |
Actions (login required)
View Item |