Permatasari, Bella Beauty Julian (2022) PEMANFAATAN MAGNESIUM FOSFAT DALAM DOLOMIT SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF PEMBUATAN MINERAL STRUVITE. Masters thesis, UPN "Veteran" Jawa Timur.
|
Text (cover)
18065020001_cover.pdf Download (607kB) | Preview |
|
|
Text (bab 1)
18065020001_bab 1.pdf Download (347kB) | Preview |
|
Text (bab 2)
18065020001_bab 2.pdf Restricted to Registered users only until 2 June 2025. Download (733kB) | Request a copy |
||
Text (bab 3)
18065020001_bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 2 June 2025. Download (519kB) | Request a copy |
||
Text (bab 4)
18065020001_bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 2 June 2025. Download (832kB) | Request a copy |
||
|
Text (bab 5)
18065020001_bab 5.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
18065020001_daftar pustaka.pdf Download (318kB) | Preview |
|
Text (lampiran)
18065020001_lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 2 June 2025. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Potensi dolomit di Indonesia cukup besar dan tersebar dengan spesifikasi yang berbeda-beda salah satunya berada di Kabupaten Tuban. Mnurut UU Nomer 11 Tahun 1967, jenis bahan galian di Kabupaten Tuban termasuk bahan galian golongan C, dimana proses penambangannya dilakukan secara bebas ingga mengakibatkan pengikisan humus tanah yang banyak mengandung unsur hara. Dalam dunia pertanian, Dolomit disebut juga sebagai kapur pertanian, yang dapat merangsang perkembangan mikroorganisme, sehingga tanaman tumbuh lebih subur. Namun sampai saat ini dolomit hanya dimanfaatkan sebagai bahan pupuk dan bahan bangunan memiliki nilai jual yang rendah, yaitu Rp. 5,000 per kilogram pada tahun 2021. Dolomit terbentuk akibat dari interaksi batu gamping dengan magnesium yang terdapat didalam tanah (CaMg(CO3)2 dan membentuk batuan yang mempunyai kekerasan yang menurun. Keterdapatan kandungan magnesium di dalam dolomit dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi struvite (MgNH4PO4.6H2O). Sebelum diolah menjadi struvite, perlu dilakukan pre�treatment pada dolomit, yaitu berupa kalsinasi dan ekstraksi menggunakan pelarut asam fosfat (H3PO4) untuk memisahkan magnesium (Mg) dan kalsium (Ca). Penambahan asam fosfat (H3PO4) dan kaustik soda perlu ditambahkan pada proses ekstraksi demi mencegah pengempalan akan menghasilkan magnesium fosfat (Mg3(PO4)2) yang akan menjadi bahan baku pembuatan struvite. Struvite terbentuk melalui proses pengendapan yang melibatkan proses fisik-kimia membentuk endapan yang dapat dipisahkan dari larutan. Terdapat dua tahap dalam pembentukan struvite, yaitu nukleasi dan pertumbuhan. Nilai pH optimum yang didapatkan dalam pembuatan struvite adalah 9. Produk struvite tertinggi didapat pada kondisi rate udara 1 L/menit dan pH 9, yaitu sebesar 11,9603 gram. Kata kunci: Dolomit, Struvite, Kalsinasi, Nukleasi.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155 Chemical engineering | ||||||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Environmental Engineering | ||||||||||||
Depositing User: | Bella Beauty Julian Permatasari | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Jun 2022 04:47 | ||||||||||||
Last Modified: | 02 Jun 2022 05:37 | ||||||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/6572 |
Actions (login required)
View Item |