Aini, Lukyana (2022) PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PETAI (Parkia speciosa) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETHANOL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIMATEK. Undergraduate thesis, UPN "Veteran" Jawa Timur.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (769kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (165kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 31 May 2024. Download (246kB) |
||
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 31 May 2024. Download (261kB) |
||
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 31 May 2024. Download (354kB) |
||
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until 31 May 2024. Download (157kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (166kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 31 May 2024. Download (899kB) |
Abstract
Mayoritas masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi petai bagian bijinya saja, sedangkan bagian kulitnya dibuang dan tidak dimanfaatkan. Padahal banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan kulit petai. Kulit petai mengandung karbohidrat dengan jumlah 68,3-68,75 %berat bersama dengan serat kasar sejumlah 16,5-16,8 %berat. Dalam penelitian ini kulit petai dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dengan menggunakan metode hidrolisa enzimatik dan fermentasi mengunakan Saccharomyces cerevisiae. Untuk mengubah pati menjadi glukosa digunakan 2 rangkaian proses hidrolisa yaitu: likuifikasi dengan katalis enzim alfa- amilase dan proses sakarifikasi dengan katalis enzim gluko-amilase. Untuk mengubah glukosa menjadi bioethanol digunakan proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisie. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh volume enzim alfa-amilase dan enzim gluko-amilase terhadap kadar glukosa dan kadar ethanol yang dihasilkan dan untuk mengkaji pengaruh volume enzim alfa-amilase dan enzim gluko-amilase terhadap karakteristik fisik bioethanol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume enzim yang diberikan memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa yang dihasilkan. Kadar glukosa yang dihasilkan meningkat seiring dengan penambahan volume enzim, sehingga akan meningkatkan kadar ethanolnya. Hasil penelitian ini diperoleh kadar glukosa tertinggi 13,1% dan kadar ethanol 19% pada penambahan volume enzim alfa�amilase 10 ml dan gluko-amilase 10 ml. Hasil analisa densitas dan viskositas bioethanol berbanding terbalik dengan kadar ethanol yang dihasilkan, hasil terbaik didapatkan pada penambahan volume enzim alfa-amilase 10 ml dan enzim guko�amilase 10 ml yaitu sebesar 0,9804 gr/ml untuk densitas dan 0,5223 cP untuk viskositas. Kata kunci: Enzim Amilase; Glukosa; Hidrolisa Enzimatik; Fermentasi; Kulit Petai
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155 Chemical engineering | ||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Chemical Engineering | ||||||||
Depositing User: | Lukyana Aini | ||||||||
Date Deposited: | 31 May 2022 07:48 | ||||||||
Last Modified: | 31 May 2022 07:48 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/6434 |
Actions (login required)
View Item |