Khofifah, Nabila (2022) Museum Arkeologi di Kota Jember Dengan Metode Analogy Linguistik. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text (COVER)
18051010072-COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
18051010072-BAB 1.pdf Download (490kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
18051010072-BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 3 June 2024. Download (3MB) |
||
Text (BAB III)
18051010072-BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 3 June 2024. Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
18051010072-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 3 June 2024. Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
15051010072-BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 3 June 2024. Download (1MB) |
||
|
Text (BAB VI)
18051010072-BAB VI.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
18051010072-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (73kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
18051010072-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 June 2024. Download (7MB) |
||
|
Text (POSTER)
18051010072-POSTER.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Jumlah museum di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah jiwanya, yakni tercatat dengan penduduk sekitar 250 juta jiwa, sementara Indonesia baru punya 428 museum. Tak hanya jumlahnya saja, tetapi minat kunjungan museum juga kian melemah. Jember merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah manusia terbanyak di jawa timur. Disamping itu jumlah museum di kabupaten ini tergolong minim, yakni total hanya berjumlah 5 saja. Dengan jumlah peninggalan yang lebih dari 700 dengan 400 peninggalan yang belum mendapatkan wadah yang tepat, membuat pihak museum menjadi keteteran. Sehingga tak semua artefak dapat ditampilkan dalam museum. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah bangunan yang secara aktif dapat menampung serta merawat artefak peninggalan tersebut dengan baik, selain itu juga dapat melestarikan nilai sejarah yang ada. Solusi ini diwujudkan dengan cara membangun sebuah fasilitas edukasi, yaitu museum arkeologi dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan ini dipilih karena sifatnya yang dapat menyesuaikan rancangan sebuah obyek arsitektur dengan kondisi setempat seperti iklim, budaya, dan lingkungan sekitar. Dengan penggunaan pendekatan ini, dapat menjadikan fungsi museum juga sebagai ikon wisata jember dalam bidang sejarah. Selain pendekatan, adapula metode yang digunakan guna mendukung kontekstual tersebut, yakni dengan menerapkan metode analogi linguistik. Bentuk terinspirasi dari dolmen serta sifat batu itu sendiri. Penganalogian ini diambil sebab, zaman megalitik merupakan zaman batu besar, dimana peninggalan didominasi oleh artefak bermaterial batu. Selain itu, dolmen juga merupakan salah satu peninggalan megalitik terbanyak yang ada di Jember, dengan total peninggalan berjumlah 100 buah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CC Archaeology D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History N Fine Arts > N Visual arts > N400-3990 Art museums, galleries, etc. N Fine Arts > NA Architecture > NA2400-2460 Museums. Exhibitions |
||||||||
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Departement of Architecture | ||||||||
Depositing User: | mrs Nabila Khofifah | ||||||||
Date Deposited: | 30 May 2022 01:26 | ||||||||
Last Modified: | 30 May 2022 01:26 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/6261 |
Actions (login required)
View Item |