Argia, Moch Shafansyah Yumna Argia (2025) Pengaruh pH Tanah Terhadap Metode Aerasi Dalam Stabilisasi Logam Berat Timbal (Pb²⁺) Pada Media Tanah Tercemar. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text (Cover)
21034010063.-cover.pdf Download (947kB) |
|
|
Text (Bab 1)
21034010063.-bab1.pdf Download (219kB) |
|
|
Text (Bab 2)
21034010063.-bab2.pdf Restricted to Repository staff only until 3 November 2027. Download (781kB) |
|
|
Text (Bab 3)
21034010063.-bab3.pdf Restricted to Repository staff only until 3 November 2027. Download (858kB) |
|
|
Text (Bab 4)
21034010063.-bab4.pdf Restricted to Repository staff only until 3 November 2027. Download (971kB) |
|
|
Text (Bab 5)
21034010063.-bab5.pdf Download (212kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
21034010063.-daftarpustaka.pdf Download (254kB) |
|
|
Text (Lampiran)
21034010063.-lampiran.pdf Restricted to Repository staff only until 3 November 2027. Download (7MB) |
Abstract
Pencemaran tanah oleh logam berat timbal (Pb²⁺) merupakan salah satu isu serius dalam pengelolaan lingkungan karena bersifat toksik, persisten, dan berpotensi terakumulasi dalam rantai makanan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menurunkan mobilitas Pb dalam tanah adalah dengan metode aerasi yang dikombinasikan dengan pengaturan pH. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi pH tanah dan Durasi aerasi terhadap efektivitas stabilisasi Pb²⁺ pada tanah tercemar, sekaligus mengidentifikasi fasa kristalin baru yang terbentuk pascaperlakuan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 12 reaktor tanah yang diberi variasi pH, yaitu asam (pH 4), netral (pH 6,5), dan basa (pH 10). Durasi aerasi yang diterapkan adalah tanpa aerasi 0 jam, aerasi 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Pengambilan sampel dilakukan pada 6 jam, 12 jam, 24 jam, dan 72 jam. Analisis kadar Pb²⁺ dilakukan menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), sedangkan identifikasi fasa kristalin dilakukan dengan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pH dan Durasi aerasi memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas penurunan kadar Pb²⁺. Pada kondisi pH asam, penurunan kadar Pb²⁺ relatif lambat karena tingginya kelarutan logam, sementara pada pH netral penurunan berlangsung lebih stabil. Kondisi terbaik dicapai pada pH basa (pH 10) dengan Durasi aerasi 24 jam, di mana kadar Pb²⁺ menurun hingga 0,0155 mg/g dengan persen penyisihan mencapai 87,40% pada waktu pengamatan 72 jam. Hasil XRD menunjukkan adanya pembentukan fasa kristalin baru berupa PbO pada tanah dengan pH basa, yang bersifat lebih stabil dan kurang larut sehingga berpotensi menurunkan bioavailabilitas Pb dalam tanah. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi pengaturan pH basa dan aerasi berdurasi panjang (24 jam) merupakan strategi remediasi sederhana, efektif, dan berbiaya relatif rendah untuk menstabilisasi Pb²⁺ dalam tanah tercemar.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||
| Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering | ||||||||
| Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Environmental Engineering | ||||||||
| Depositing User: | Argia Moch Shafansyah Yumna | ||||||||
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 08:38 | ||||||||
| Last Modified: | 03 Nov 2025 08:38 | ||||||||
| URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/46032 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
