Yusuf, Yordania (2022) KEANEKARAGAMAN SERANGGA FASE GENERATIF TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA TANAM SISTEM MULSA DAN TANPA MULSA DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text
Text (Cover).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
text (Bab 1).pdf Download (197kB) | Preview |
|
Text (Bab 2)
text (Bab 2).pdf Restricted to Registered users only until 18 January 2024. Download (723kB) |
||
Text (Bab 3)
Text (Bab 3).pdf Restricted to Registered users only until 18 January 2024. Download (694kB) |
||
Text (Bab 4)
Text (Bab 4).pdf Restricted to Registered users only until 18 January 2024. Download (1MB) |
||
|
Text (Bab 5)
Text (Bab 5).pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Text (Daftar Pustaka).pdf Download (428kB) | Preview |
|
Text (Lampiran)
Text (Lampiran).pdf Restricted to Registered users only until 18 January 2024. Download (2MB) |
Abstract
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu sayuran penting terutama di daerah tropis dan subtropis. Keberagaman jenis dan peran serangga pada tanaman cabai rawit sebagai hama, musuh alami, penyerbuk, pengurai, dan vektor. Keanekaragaman dan kelimpahan serangga pengunjung akan berpengaruh terhadap sistem pengendalian hama secara hayati. Penggunaan mulsa dalam pertanaman cabai memberikan manfaat yang baik karena dapat menstabilkan kondisi suhu tanah, mencegah tumbuhnya gulma yang merupakan sumber inokulum atau inang dari penyakit serta mencegah datangnya serangga hama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman serangga pada lahan dengan sistem tanam mulsa dan tanpa mulsa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei tahun 2021. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Sambirejo Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan nyata atau tidak nyatanya jumlah serangga pada cabai rawit yang menggunakan sistem mulsa dan tanpa mulsa. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah yellow trap, pitfall trap, sweep net, perangkap antraktan (metil eugenol),dan pengamatan visual secara langsung. Total populasi serangga pada lahan tanaman cabai rawit dengan tanam sistem mulsa adalah 2636 yang terbagi dalam 9 ordo, 28 famili dan 36 spesies. Sedangkan pada lahan tanpa mulsa terdiri dari 3004 yang terbagi dalam 9 ordo, 23 famili dan 30 spesies. Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H') serangga pada lahan tanaman cabai rawit dengan sistem tanam mulsa adalah 2,900 dan vi tanpa mulsa adalah 2,738. Hal tersebut menunjukkan tingkat keanekaragaman pada kedua lahan termasuk keanekaragaman sedang (H' 1,5-3,5). Hasil perhitungan indeks kemerataan jenis pada tanam sistem mulsa sebesar 0,216 sedangkan tanpa mulsa sebesar 0,204 yang artinya terdapat dominasi dari suatu jenis serangga atau persebaran jenisnya tidak merata. Pada tanam sistem mulsa dan tanpa mulsa ditemukan hasil perhitungan indeks dominasi adalah 1,0000. Hal ini menunjukkan tingginya dominansi yang diakibatkan adanya spesies yang mendominasi kedua lahan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture > SB950-989 Pest Control and Treatment of Diseases, Plant Protection | ||||||||||||
Divisions: | Faculty of Agriculture > Departement of Agritechnology | ||||||||||||
Depositing User: | yusuf yordania Mariyadi | ||||||||||||
Date Deposited: | 18 Jan 2022 06:29 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Jan 2022 06:29 | ||||||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/4429 |
Actions (login required)
View Item |