Zahro, Fatimah Adz and Maulana, Haikal Akbar and Prasandhani, Fitri Amelia and Syarifah, Salfiyatus and Verdianto, Moch. Maulana (2028) PENGARUH SISTEM PENGOLAHAN TANAH TERHADAP RETENSI AIR TANAH. Jurnal Pertanian, Peternakan, Perikanan, 2 (2). pp. 61-70. ISSN 3031-1314 (Unpublished)
![]() |
Text (ZERA_ARTIKEL)
050-W-FATIMAH-HYBRIDA-PENGARUH+SISTEM+PENGOLAHAN+TANAH+TERHADAP+RETENSI+AIR+TANAH (1).pdf Restricted to Repository staff only until 2028. Download (317kB) | Request a copy |
Abstract
Sistem pengolahan tanah memiliki peran krusial dalam menentukan karakteristik fisika, biologi, dan kimia tanah, yang pada gilirannya mempengaruhi kapasitas tanah dalam meretensi air. Pemindahan limbah pascapanen menurunkan kadar bahan organik tanah, sedangkan pengolahan tanah intensif merusak agregat tanah sehingga meningkatkan porositas. Kandungan air tersedia dalam pori pori tanah pada kedalaman perakaran merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Penelitian bertempat di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanah, Taman Bogo, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Proses analisa tanah dilakukan di Laboratorium Fisika, Balai Penelitian Tanah, Bogor. Proses pengolahan tanah dilaksanakan sesuai dengan perlakuan yang ditentukan. Pengaplikasian seresah tanaman jagug pada empat perlakuan dilakukan secara berbeda. Proses penanaman tanaman kedelai dilaksanakan setelah proses pengolahan tanah terkecuali bagi perlakuan OT4 yang hanya dilakukan pembuatan lubang tanam. Bahan Organik Tanah Berdasarkan Tabel 1, semua perlakuan termasuk dalam kategori bahan organik tanah yang rendah. Hasil analisis ragam dari empat perlakuan pengolahan tanah menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kandungan bahan organik tanah. Selain itu, durasi pengamatan yang cenderung singkat juga berkontribusi pada tidak terjadinya perubahan yang signifikan dalam kandungan bahan organik tanah. Ruang Pori Total Hasil analisis ragam untuk keempat perlakuan pengolahan tanah menunjukkan tidak berbeda nyata. Sistem pengolahan tanah memiliki pengaruh signifikan terhadap retensi air tanah. Secara umum, sistem yang meminimalkan gangguan tanah, seperti pengolahan minimum, tanpa olah tanah, dan pengolahan konservasi, cenderung meningkatkan kapasitas retensi air tanah dibandingkan dengan pengolahan konvensional. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perbaikan struktur tanah, peningkatan kandungan bahan organik, dan peningkatan aktivitas biologi tanah. Namun, efektivitas sistem pengolahan dalam meningkatkan retensi air dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik lokasi dan memerlukan evaluasi jangka panjang untuk mengoptimalkan manfaatnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Departement of Agritechnology |
Depositing User: | Unnamed user with email 22025010114@student.upnjatim.ac.id |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 04:04 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 04:04 |
URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/43233 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |