Seftiarini, Amelia (2025) Kajian Keanekaragaman Serangga pada Tanaman Bawang Merah dengan Rekayasa Ekologi di Kabupaten Nganjuk. Masters thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
![]() |
Text (Cover)
22063020003-cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab I)
22063020003-bab1.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text (Bab II)
22063020003-bab2.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2027. Download (694kB) |
![]() |
Text (Bab III)
22063020003-bab3.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2027. Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab IV)
22063020003-bab4.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2027. Download (4MB) |
![]() |
Text (Bab V)
22063020003-bab5.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
22063020003-daftarpustaka.pdf Download (369kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
22063020003-lampiran.pdf Restricted to Repository staff only until 28 May 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengevaluasi budidaya bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pendekatan rekayasa ekologi di Kabupaten Nganjuk, Indonesia, untuk meningkatkan keanekaragaman serangga dan pengendalian hama. Pendekatan ini mencakup penggunaan kompos, penanaman refugia, dan aplikasi agens hayati, dibandingkan dengan sistem konvensional. Data serangga dikumpulkan menggunakan berbagai metode perangkap. Hasil observasi mendapatkan jumlah serangga pada lahan rekayasa ekologi (23.428 ekor) jauh lebih banyak dibandingkan lahan konvensional (14.880 ekor). Indeks keanekaragaman pada lahan rekayasa ekologi lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional, terutama pada fase satu musim tanam, di mana indeks mencapai kategori tinggi (3,079) dibandingkan pada lahan konvensional dengan kategori sedang (2,725). Indeks kekayaan jenis pada kedua lahan tinggi, namun lahan rekayasa ekologi konsisten jauh lebih tinggi (12,906-16,598) dibandingkan dengan lahan konvensional (7,567-9,471) pada semua fase. Indeks keseragaman menunjukkan distribusi individu yang lebih merata pada lahan rekayasa ekologi dengan kategori tinggi (0,608–0,624), sedangkan lahan konvensional memiliki keseragaman sedang-tinggi (0,561–0,603). Indeks dominansi pada kedua lahan tergolong rendah, menunjukkan tidak adanya spesies yang mendominasi. Indeks kemiripan komunitas antara kedua lahan cukup tinggi (0,651–0,712), menunjukkan komposisi serangga yang relatif serupa meskipun pengelolaan berbeda. Meskipun uji t tidak menunjukkan perbedaan signifikan, lahan rekayasa ekologi cenderung lebih stabil secara ekologi dan mendukung keberlanjutan pertanian bawang merah.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture > SB950-989 Pest Control and Treatment of Diseases, Plant Protection S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture > SB599-990.5 Pests and Diseases |
||||||||||||
Divisions: | Faculty of Agriculture > Magister Agritechnology | ||||||||||||
Depositing User: | Mrs. Amelia Seftiarini | ||||||||||||
Date Deposited: | 28 May 2025 07:47 | ||||||||||||
Last Modified: | 28 May 2025 07:47 | ||||||||||||
URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/36904 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |