Museum Batik Dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular di Yogyakarta

Martono, Isti Iswahyuni (2024) Museum Batik Dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular di Yogyakarta. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jatim.

[img] Text (cover)
18051010085-cover.pdf

Download (12MB)
[img] Text (bab1)
18051010085-bab1.pdf

Download (817kB)
[img] Text (bab2)
18051010085-bab2.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2026.

Download (1MB)
[img] Text (bab3)
18051010085-bab3.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2026.

Download (892kB)
[img] Text (bab4)
18051010085-bab4.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2026.

Download (1MB)
[img] Text (bab5)
18051010085-bab5.pdf

Download (1MB)
[img] Text (daftarpustaka)
18051010085-daftarpustaka.pdf

Download (741kB)
[img] Text (lampiran)
18051010085-lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2026.

Download (104MB)
[img] Text (poster)
18051010085-poster.pdf

Download (15MB)

Abstract

Batik Indonesia telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober selalu diperingati Hari Batik Nasional. Kemudian sejak tahun 2014, Yogyakarta ditetapkan menjadi Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Batik Dunia atau WCC (World Craft Council). Awalnya, batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh mantan Presiden RI yaitu Soeharto. Beliau menggunakan batik pada Konferensi PBB. Konsep perancangan mengacu pada tema Transformasi Budaya Batik pada rancangannya karena ingin menghadirkan bangunan museum batik yang dapat lebih mengenalkan batik dengan bentuk arsitektur setempat yang lebih modern dan menggunakan pendekatan arsitektur vernakular yang menampilkan bentuk yang mengikuti lingkungan sekitar yang diolah kembali menjadi bentuk yang lebih modern yang diaplikasikan menggunakan metode analogi dengan mengambil bentuk objek seperti bangunan tradisional Joglo yang diolah kembali menjadi bentuk baru yang masih memiliki kemiripan dari objek yang diambil. Dengan adanya Museum Batik ini dengan fasilitas ruang pamer, perpustakaan, workshop, exhibition hall diharapkan akan menarik masyarakat untuk berkunjung serta menjadikan bangunan museum dapat menjadi ciri khas Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Kata kunci : Batik, Museum, Yogyakarta

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorAvenzoar, AzkiaNIDN0010028603UNSPECIFIED
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2400-2460 Museums. Exhibitions
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Departement of Architecture
Depositing User: ISTI ISWAHYUNI MARTONO
Date Deposited: 15 Jul 2024 02:48
Last Modified: 15 Jul 2024 02:48
URI: https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/25998

Actions (login required)

View Item View Item