Siswoyo, Adinda Putri (2024) KAJIAN YURIDIS PEMBAGIAN WARIS TERHADAP PEWARIS YANG BERBEDA AGAMA DENGAN AHLI WARIS MENGGUNAKAN SURAT WASIAT WAJIBAH (STUDI PUTUSAN NOMOR 190/ Pdt. P/ 2019/ PA Smg). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.
Text (20071010103_COVER)
20071010103_COVER.pdf Download (4MB) |
|
Text (20071010103_BAB I)
20071010103_BAB I.pdf Download (480kB) |
|
Text (20071010103_BAB II)
20071010103_BAB II .pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2028. Download (486kB) |
|
Text (20071010103_BAB III)
20071010103_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2028. Download (321kB) |
|
Text (20071010103_BAB IV)
20071010103_BAB IV .pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2028. Download (111kB) |
|
Text (20071010103_DAFTAR PUSTAKA)
20071010103_DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (127kB) |
|
Text (20071010103_LAMPIRAN)
20071010103_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2028. Download (6MB) |
Abstract
Indonesia adalah negara multikultural yaitu negara yang memiliki kebaragaman suku, budaya, agama, dan ras. Keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia yaitu terdapat enam kepercayaan yakni, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Hal tersebut membuat pernikahan berbeda agama sering terjadi di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan tidak mengatur pernikahan berbeda agama, dalam Undang�Undang tersebut hanya mengatur pernikahan berbeda warga negara. Sedangkan di Indonesia pernikahan berbeda agama sudah terjadi sejak zaman dahulu. Dampak dari pernikahan berbeda agama adalah salah satunya dalam hal pewarisan yang mana pada setiap agama memiliki sistem pewarisan yang berbeda. Seperti contohnya adalah pewarisan dalam agama Islam dan Kristen, pada agama Islam sistem pewarisan mendahulukan laki-laki sebagai penerima bagian terbanyak namun dalam agama Kristen memiliki sistem pewarisan pembagian harta waris yang sama rata antara laki-laki dan perempuan. Dalam Islam juga terdapat syarat bahwa yang dapat mewaris adalah sesasama muslim. Pembagian waris berbeda agama antara agama Islam dengan agama lain dapat melalui wasiat wajibah yang telah diatur dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1/ Yur/ Ag/ 2018. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian normatif. Penelitian normatif adalah suatu kegiatan yang akan mengkaji aspek-aspek dalam internal hukum positif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan data dan informasi lalu dilanjutkan dengan analisis menggunakan simpulan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi Pustaka. Kata Kunci: Pewarisan Beda Agama, Wasiat Wajibah, Yurisprudensi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | ||||||||
Divisions: | Faculty of Law | ||||||||
Depositing User: | Adinda Putri Siswoyo | ||||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2024 02:59 | ||||||||
Last Modified: | 05 Jun 2024 02:59 | ||||||||
URI: | https://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/24358 |
Actions (login required)
View Item |