MEMINIMASI CACAT PRODUK BOGIE TIPE S2E-9C MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PT BARATA INDONESIA

HUSEIN, KAMAL (2021) MEMINIMASI CACAT PRODUK BOGIE TIPE S2E-9C MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PT BARATA INDONESIA. Undergraduate thesis, UPN "VETERAN' JAWA TIMUR.

[img]
Preview
Other (COVER)
Cover.PDF

Download (1MB) | Preview
[img] Other (BAB 1)
1.PDF
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Other (BAB 2)
2.PDF
Restricted to Registered users only

Download (702kB)
[img] Other (BAB 3)
3.PDF
Restricted to Registered users only

Download (128kB)
[img] Other (BAB 4)
4.PDF
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Other (BAB 5)
5.PDF

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Other (DAFTAR PUSTAKA)
Dapus.PDF

Download (236kB) | Preview
[img] Other (LAMPIRAN)
Lam.PDF
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

PT. Barata Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi. Salah satu hasil produksi perusahaan ini adalah Bogie atau roda kereta api. Dalam proses produksi masih dihadapkan dengan defect yang sering terjadi seperti crack, pinhole, sinter, dan juga roughness yang memberi pengaruh besar hingga melebihi batas standart perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kecacatan, faktor utama penyebab kecacatan dan dampak/efek yang ditimbulkan, serta memberikan usulan perbaikan yang tepat untuk meminimasi permasalahan kualitas pada produk bogie pada perusahaan ini. Metode yang diusulkan adalah Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Adapun alat SQC yaitu Checksheet, Histogram, Diagram Pareto, Scatter Diagram, Control Chart, dan Cause and Effect Diagram. Untuk FMEA digunakan sebagai rekomendasi perbaikan mengacu dari Cause and Effect Diagram. Hasil dari penelitian ini adalah defect yang paling berpengaruh terhadap kualitas bogie yaitu Crack (52,2%), diikuti Pinhole (28,9%), Sinter (11,6%), dan Roughness (7,2%). Penyebab terjadinya kecacatan pada produk disebabkan oleh faktor manusia, mesin, metode, dan material. Berdasarkan FMEA diketahui penyebab kecacatan dengan RPN tertinggi sebesar 392 yaitu pekerja kurang hati-hati saat memotong raser. Adapun rekomendasi perbaikan, dapat memberikan pelatihan kepada pekerja agar terampil dalam melakukan pemotongan raser, dan juga dapat dengan menentukan batasan waktu istirahat dalam melakukan pemotongan raser agar tidak terjadi overheating. Kata Kunci : Kualitas Produk, Statistical Quality Control, Failure Mode and Effect Analysis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorRochmoeljati, RochmoeljatiNIDNUNSPECIFIED
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Departement of Industrial Engineering
Depositing User: Lisa Nadya Irawan
Date Deposited: 09 Aug 2021 02:19
Last Modified: 09 Aug 2021 02:19
URI: http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/2391

Actions (login required)

View Item View Item