RAMADHANTY, EMILIYA (2019) FAKTOR KEGAGAGLAN IMPLEMENTASI PROTOKOL MAPUTO DALAM UPAYA ELIMINASI PRAKTIK FEMALE GENITAL MUTILATION (FGM) DI SOMALIA. Undergraduate thesis, UPN VETERAN JAWA TIMUR.
|
Text (COVER)
SKRIPSI - GABUNGAN-1-13.pdf Download (767kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
SKRIPSI - GABUNGAN-14-35.pdf Download (909kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
SKRIPSI - GABUNGAN-36-58.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text (BAB 3)
SKRIPSI - GABUNGAN-59-76.pdf Restricted to Repository staff only Download (667kB) |
||
Text (BAB 4)
SKRIPSI - GABUNGAN-77-86.pdf Restricted to Repository staff only Download (876kB) |
||
|
Text (BAB 5)
SKRIPSI - GABUNGAN-87-89.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
SKRIPSI - GABUNGAN-90-96.pdf Download (498kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
SKRIPSI - GABUNGAN-97-117.pdf Restricted to Repository staff only Download (564kB) |
Abstract
Female Genital Mutilation merupakan suatu bentuk praktik tradisional yang menggambarkan sebuah prosedur yang melibatkan sebuah penghapusan atau pemotongan alat kelamin perempuan baik secara sebagian maupun secara keseluruhan. Praktik FGM di benua Afrika merupakan praktik tradisional yang dilakukan secara massiv. Protokol Maputo dibuat sebagai upaya untuk mengeliminasi praktik FGM yang terjadi di Afrika. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya implementasi protokol Maputo di negara-negara Afrika yang tidak selalu berhasil diimplementasikan. Penelitian ini terfokus pada negara yang gagal mengimplementasikan protokol Maputo dalam upaya eliminasi praktik FGM yakni Somalia dalam rentang waktu selama 7 tahun yakni dari tahun 2006 hingga 2013. Teori dan Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intersectionality on Gender Identity dan Social Construction of Women in Somalia. Praktik FGM sangat dipercaya oleh masyarakat Somalia karena konstruksi sosial dalam masyarakat Somalia sudah sangat mengakar mengenai makna dari praktik FGM ini. Intersectionality on Gender Identity menjelaskan bahwa pengalaman perempuan kulit putih berbeda dengan pengalaman perempuan non-kulit putih. Sehingga terdapat ketimpangan dari gagasan feminism yang selama ini dibahas oleh para feminis. Social Construction of Women in Somalia menjelaskan bagaimana perempuan di konstruksikan sebagai gender role in household melalui clan system dan hukum adat (xeer) sehingga perempuan berada dibawah kontrol penuh/ kekuasaan laki-laki. Hal tersebut yang membuat protokol Maputo gagal diimplementasikan di Somalia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87 Communication. Mass Media | ||||||||
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Departement of International Relations | ||||||||
Depositing User: | Lisa nadya irawan | ||||||||
Date Deposited: | 06 Mar 2024 04:54 | ||||||||
Last Modified: | 06 Mar 2024 04:54 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/20052 |
Actions (login required)
View Item |