Widyastika, Intan (2024) KAJIAN PROPORSI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta aerundinaceae L.) DAN PISANG (Musa paradisiaca L) SERTA PENAMBAHAN TEPUNG IKAN YANG BERBEDA SEBAGAI BISKUIT MAKANAN TAMBAHAN UNTUK PENDERITA STUNTING. Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.
|
Text
19033010040-COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
19033010040-BAB I.pdf Download (48kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
19033010040-BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2029. Download (242kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
19033010040-BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2029. Download (180kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
19033010040-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2029. Download (351kB) | Request a copy |
||
|
Text (BAB V)
19033010040-BAB V.pdf Download (6kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
19033010040-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (103kB) | Preview |
|
Text (DAFTAR LAMPIRAN)
19033010040-DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2029. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
PMT (Pemberi Makanan Tambahan) merupakan kegiatan pemberian makanan tambahan kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita. Biskuit PMT diperkaya dengan kandungan gizi berupa protein, vitamin dan mineral. Bahan pangan lokal seperti umbi garut, pisang, tepung ikan gabus, tepung keong sawah, dan tepung ikan teri dapat dijadikan bahan dasar pembuatan biskuit untuk PMT. Tepung umbi garut yang kaya akan pati dan tepung pisang yangakan serat serta tepung ikan kaya akan protein dan mineral diharapkan menjadikan biskuit yang kaya akan nutrisi dan membentuk tekstur biskuit yang kompak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tepung garut dan tepung pisang serta mendapatkan perlakuan yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dua factor dan dua kali pengulangan. Faktor I adalah proporsi tepung umbi garut : tepung pisang (80:20 , 65:35, 50:50). Faktor II adalah penambahan 8% tepung ikan (ikan gabus, keong sawah, dan ikan teri). Data hasil pengamatan dianalisis dengan taraf signifikan 5%, apabila terdapat interaksi dan pengaruh nyata dilakukan dengan uji lanjut Tukey. Perlakuan terbaik didapatkan pada biskuit dengan proporsi tepung umbi garut:tepung pisang (50:50) dengan penambahan 8% tepung ikan gabus yang didapatkan nilai kadar air 3,07%; abu 2,37%; lemak 23,43%; protein 11,45%; karbohidrat 59,69%; serat kasar 6,61%; daya patah 8,45%; dan pati 35,15%, Kalsum 0,23%; Zat besi 74,97 ppm; Seng 18,82 ppm; nilai cerna protein 59,95%; jumlah kalori empiris 495,43 kkal dan skor hasil uji organoleptik warna 3,08 (Kuning kecoklatan) ; rasa 3,56 (Netral); aroma 3,08 (Cukup Khas Biskuit) ; tekstur 4,04 (Cukup renyah).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) | ||||||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Food Engineering | ||||||||||||
Depositing User: | Intan Widyastika | ||||||||||||
Date Deposited: | 11 Jan 2024 06:38 | ||||||||||||
Last Modified: | 11 Jan 2024 06:38 | ||||||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/19632 |
Actions (login required)
View Item |