PENAMBAHAN TEPUNG JANGKRIK DAN TEPUNG LALAT BUAH PADA MEDIA PERTUMBUHAN Beauveria bassiana (Bals.) Vuill DAN Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin DALAM MENGINFEKSI Zeugodacus cucurbitae (Coquillet) STADIA PRAPUPA

Marlina, U'ud Uda (2023) PENAMBAHAN TEPUNG JANGKRIK DAN TEPUNG LALAT BUAH PADA MEDIA PERTUMBUHAN Beauveria bassiana (Bals.) Vuill DAN Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin DALAM MENGINFEKSI Zeugodacus cucurbitae (Coquillet) STADIA PRAPUPA. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.

[img]
Preview
Text (cover)
19025010036_cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab 1)
19025010036.-bab1.pdf

Download (333kB) | Preview
[img] Text (bab 2)
19025010036.-bab2.pdf
Restricted to Registered users only until 14 August 2025.

Download (498kB)
[img] Text (bab 3)
19025010036.-bab3.pdf
Restricted to Registered users only until 14 August 2025.

Download (481kB)
[img] Text (bab 4)
19025010036.-bab4.pdf
Restricted to Registered users only until 14 August 2025.

Download (887kB)
[img]
Preview
Text (bab 5)
19025010036.-bab5.pdf

Download (441kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
19025010036.-daftarpustaka.pdf

Download (421kB) | Preview
[img] Text (lampiran)
19025001036.-lampiran.pdf
Restricted to Registered users only until 14 June 2025.

Download (427kB)

Abstract

Lalat buah Zeugodacus cucurbitae merupakan hama penting bagi tanaman hortikultura dan bersifat polifagus. Pengendalian Z. cucurbitae dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dapat dilakukan melalui pemanfaatan jamur entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae. Jamur M. anisopliae dan B. bassiana mengandung toksin yang dapat merusak jaringan sampai menyebabkan kematian pada serangga uji. Jamur entomopatogen mudah diperbanyak secara in vitro, namun selama perbanyakannya rentan terjadi penurunan kualitas spora dan virulensi jamur. Penggunaan tepung serangga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kualitas dan virulensi jamur (Ramli dan Kusnara, 2019). Penambahan sumber karbon dan nitrogen pada media pertumbuhan dapat membantu menjaga kemampuan infeksi jamur entomopatogen karena mengaktifkan enzim kitinase yang penting dalam proses degradasi dan penetrasi ke kutikula inang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022 – Maret 2023 di Laboratorium Vertebrata dan Laboratorium Mikologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi media pertumbuhan yang optimal dalam menghasilkan spora jamur entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae dan menginfeksi Z. cucurbitae. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor berupa jenis dan konsentrasi tepung serangga serta kerapatan spora yang diaplikasikan. Adapun konsentrasi tepung jangkrik dan tepung lalat buah yang digunakan sebesar 0,5% ; 1% ; 1,5%. Sedangkan kerapatan spora yang diujikan meliputi 10^6, 10^7, dan 10^8. Penelitian ini menggunakan 21 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan untuk masing-masing jamur entomopatogen sehingga total seluruh unit percobaan berjumlah 126 unit. Berdasarkan penelitian ini, gejala infeksi ditandai dengan adanya miselium jamur B. bassiana berwarna putih dan M. anisopliae berwarna hijau yang memenuhi permukaan kutikula pupa Z. cucurbitae. Imago yang terinfeksi jamur entomopatogen mengalami abnormalitas pada morfologi sayap. Sayap Z. cucurbitae menjadi mengkerut, ukuran lebih kecil, dan tidak dapat berkembang. Pengujian mikroskopis menunjukkan bahwa jamur yang menginfeksi Z. cucurbitae adalah B. bassiana dan M. anisopliae. Morfologi B. bassiana diketahui berbentuk bulat oval, transparan atau hialin, dan bersel satu. Karakteristik morfologi M. anisopliae yang terdeteksi berbentuk rantai, bulat silinder menyerupai kapsul, hialin. Penambahan tepung jangkrik pada media pertumbuhan B. bassiana dan M. anisopliae dengan konsentrasi 1% dengan kerapatan spora 10^8 menunjukkan rerata mortalitas tertinggi sebesar 29.3% dan 30% serta membutuhkan waktu tercepat dalam menyebabkan infeksi yaitu 2 hari. Sedangkan rerata mortalitas terendah terdapat pada perlakuan tanpa penambahan tepung dengan kerapatan spora 10^6 sebesar 19% dan 24% serta waktu infeksi terlama yaitu 7 dan 8 hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorRahmadhini, Noni0018048905nonirahmadhini.agrotek@upnjatim.ac.id
Thesis advisorKusuma, Ramadhani Mahendra0019049304ramadhani_mahendra.agro@upnjatim.ac.id
Thesis advisorSuputa, Suputa003067104puta@ugm.ac.id
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture > SB599-990.5 Pests and Diseases
Divisions: Faculty of Agriculture > Departement of Agritechnology
Depositing User: U'ud Uda M U'ud
Date Deposited: 14 Aug 2023 04:05
Last Modified: 14 Aug 2023 04:05
URI: http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/16797

Actions (login required)

View Item View Item