Izzulhaq, Thariq (2023) PUSAT REHABILITASI PENYANDANG DISABILITAS FISIK DAN SENSORIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR DI KABUPATEN MOJOKERTO. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text
COVER.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
19051010072-BAB I.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
19051010072-BAB II.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB III)
19051010072-BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 30 May 2025. Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
19051010072-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 30 May 2025. Download (1MB) |
||
|
Text (BAB V)
19051010072-BAB V.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB VI)
19051010072-BAB VI.pdf Restricted to Registered users only until 30 May 2025. Download (1MB) |
||
Text (LAMPIRAN)
19051010072-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 May 2025. Download (11MB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
19051010072-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (POPSTER)
19051010072-POSTER.pdf Download (623kB) | Preview |
Abstract
Penyandang disabilitas memiliki kekurangan dalam fasilitas medis yang memadai. Hal ini terbukti denggan adanya data pada World Heatl Organization (WHO) bahwa sekitar 80% dari penyandang disabiilitas di negara berkembang, untuk kebutuhan 50% perawatan medis mereka tidak terpenuhi. penyandang disabilitas akan menemui hambatan yang sulit mulai dari pemenuhan hak, layanan, fasilitas, dan aksesbilitas, pendidikan hingga lapangan kerja. Menurut Mentri Ketenaga kerjaan (Menaker), Angkatan kerja penyandang disabilitas di Indonesia masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh masih terbatasanya ketersediaan lapangan kerja dan diskriminasi serta stiga bagi penyandang disabilitas di dunia kerja. Untuk menciptakan penyandang disabilitas menjadi mandiri dalam kehidupan sosial maupun pekerjaan. Selain itu terdapat pelatihan softskill. Perilakuaan khusus bagi penyandang disabilitas dari penerapan khusus pada standart ukuran bangunan. Selain itu setiap penyandang disabilitas memiliki berbedaan dalam tahapan rehabilitas. Maka dari itu bangunan menerapkan metode Behavior Setting. Hal ini agar untuk mengatur setiap penyandang dalam melakukan rehabilitasi. Dari segi wujud fasilitas rehabilitas penyandang disabilitas fisik dan sensorik untuk mendukung pemulihan penyandang untuk kembali beraktivitas secara mandiri. Penangan rehabilitasi pun memiliki perilakuan khusus, dengan setiap permasalahan penyandang disabilitas. Maka dari itu penggunaan pendekatan arsitektur perilaku sangat cocok dalam perancangan bangunan rehabilitasi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture N Fine Arts > NA Architecture > NA2695-2793 Architectural drawing and design |
||||||||
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Departement of Architecture | ||||||||
Depositing User: | Thariq Izzulhaq Izzulhaq | ||||||||
Date Deposited: | 30 May 2023 06:25 | ||||||||
Last Modified: | 30 May 2023 06:26 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/14056 |
Actions (login required)
View Item |