INDRAWAN, MOHAMMAD RISKY (2023) PENGARUH PENAMBAHAN PEROKSIDA TERHADAP KADAR COD PADA OZONISASI AIR LIMBAH PENCUCIAN BERAS. Masters thesis, UPN VETERAN JAWA TIMUR.
|
Text (COVER)
1631010166_COVER.pdf Download (974kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
1631010166_BAB I.pdf Download (100kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
1631010166_BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 6 April 2026. Download (207kB) |
||
|
Text
1631010166_BAB III.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text
1631010166_BAB IV.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
1631010166_BAB V.pdf Download (76kB) | Preview |
|
|
Text
1631010166_LAMPIRAN.pdf Download (461kB) | Preview |
Abstract
Karena untuk mendapatkan air bersih menurut standar tertentu saat ini merupakan barang yang mahal karena air telah tercemar oleh berbagai limbah hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri maupun kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air semakin besar seiring dengan perkembangan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Ramah lingkungan saat ini adalah teknologi ozonasi yang akan menghasilkan residu pengolahan berupa air dan CO2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan Hidrogen Peroksida(H2O2) 50% teknis dan sampel air limbah domestik(air cucian beras). Uraian singkat yang diterapkan adalah: Volume limbah cair untuk setiap perlakuan sebanyak 1 L ke dalam Beaker Glass. Setiap sampel diberi variasi volume H2O2 dengan konsentrasi 50%. Kemudian hasil perlakuan dianalisis kadar COD dan nilai pH. Bahwa nilai pH sampel air mengalami penurunan seiring dengan lamanya waktu kontak. Kondisi pH setelah ozonasi mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan mulai dari menit ke-30 hingga menit ke-150 kondisi pH sampel air cenderung kembali ke kondisi pH normal yaitu dengan kisaran pH sekitar 7. Dari pembahasan tersebut, tanpa penambahan H2O2, nilai kadar COD sangat standar. Dan untuk penambahan volume H2O2, nilai kandungan cod tidak memenuhi standar. Terlihat bahwa nilai COD tertinggi adalah pada saat H2O2 dengan volume 20 ml pada ozon 90 menit bernilai 2050,25 mg/l. Dan terendah tanpa H2O2 pada waktu ozon 90 menit yaitu 92,46 mg/l. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada dosis H2O2 yang paling optimal. Kesimpulan Nilai kadar COD menurut standar adalah tanpa penambahan volume H2O2 dan efisiensi kadar COD dalam penyisihan kandungan air limbah tergantung pada konsentrasi dan lama waktu detensi di lahan basah.Seperti ukuran volume H2O2, jenis aktivator atau waktu aktivasi untuk melihat pengaruh penambahan peroksida terhadap COD LEVEL.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155 Chemical engineering | ||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Chemical Engineering | ||||||||
Depositing User: | MOHAMMAD RISKY INDRAWAN DESI SUSIANI | ||||||||
Date Deposited: | 06 Apr 2023 08:31 | ||||||||
Last Modified: | 06 Apr 2023 08:31 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/12602 |
Actions (login required)
View Item |