PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KENDANG JIMBE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA UD. BUDI LUHUR

Pratama, Alief Wahyu (2022) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KENDANG JIMBE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA UD. BUDI LUHUR. Undergraduate thesis, UPN VETERAN JAWA TIMUR.

[img]
Preview
Text (BAB I)
18032010086-bab1.pdf

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
18032010086-bab2.pdf

Download (424kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
18032010086-bab3.pdf
Restricted to Registered users only until November 2024.

Download (89kB)
[img] Text (BAB IV)
18032010086-bab4.pdf
Restricted to Registered users only until November 2024.

Download (633kB)
[img]
Preview
Text (BAB V)
18032010086-bab5.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
18032010086-DAFPUS.pdf

Download (99kB) | Preview
[img] Text (LAMPIRAN)
18032010086-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only until November 2024.

Download (399kB)
[img]
Preview
Text (COVER)
18032010086_COVER_SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

UD. Budi Luhur ialah suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan dan kerajinan. Salah satu produk tersebut adalah kendang jimbe. Pada proses produksi Kendang Jimbe masih ditemukan cacat seperti kayu pecah, kayu berlubang, cat retak, dan kulit robek yang mempengaruhi kualitas. Tujuan penelitian ini ialah guna mengetahui persentase defect yang paling sering terjadi dan faktor penyebab cacat serta memberikan usulan tindakan perbaikan kualitas kendang jimbe. Metode yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Alat bantu SQC yakni check sheet, diagram pareto, peta kendali, dan fishbone diagram. Kemudian melanjutkan analisis FMEA untuk usulan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian pada Statistical Quality Control (SQC) diketahui cacat pada kendang jimbe yang paling dominan adalah kayu pecah (38,81%), kemudian kayu berlubang (30,49%), cat retak (19,4%), dan kulit robek (11,30%). Berdasarkan hasil penelitian pada Failure Mode Effect Analysis (FMEA) diketahui penyebab masalah tertinggi dengan RPN 343 yakni pekerja kurang berhati-hati saat proses pembubutan. Saran perbaikan yang dapat diusulkan yakni melakukan pembinaan untuk para pekerja sampai pekerja terampil saat melakukan pembubutan, serta menetukan jadwal rehat agar mesin bubut tidak overheating. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Statistical Quality Control, Failure Mode Effect Analysis

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorRochmoeljati, RrNIDN0729106102UNSPECIFIED
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T55.4-60.8 Industrial engineering. Management engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Departement of Industrial Engineering
Depositing User: ALIEF WAHYU PRATAMA
Date Deposited: 16 Nov 2022 09:18
Last Modified: 17 Jan 2023 06:13
URI: http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/10352

Actions (login required)

View Item View Item