Dewi, Maylinda Puspita and Son, Serly Melinda (2022) PEMBUATAN BIOETANOL DARI AMPAS TEBU (BAGASSE) DENGAN PROSES HIDROLISIS THERMAL. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
|
Text (Cover)
18031010212.-cover.pdf Download (563kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
18031010212.-bab 1.pdf Download (467kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 2)
18031010212.-bab 2.pdf Download (945kB) | Preview |
|
Text (Bab 3)
18031010212.-bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 15 November 2024. Download (794kB) |
||
Text (Bab 4)
18031010212._bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 15 November 2024. Download (655kB) |
||
Text (Bab 5)
18031010212.-bab 5.pdf Restricted to Registered users only until 15 November 2024. Download (429kB) |
||
Text (Lampiran)
18031010212.-lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 15 November 2024. Download (3MB) |
||
|
Text (daftar pustaka)
18031010212.-daftar pustaka.pdf Download (468kB) | Preview |
Abstract
Ampas tebu (bagasse) merupakan suatu limbah padat yang berasal dari sisa pembuatan gula suatu industri maupun limbah sisa dari pembuatan es tebu. Pemanfaatan ampas tebu (bagasse) masih kurang optimal dan dianggap sebelah mata oleh masyarakat awam, sehingga banyak ampas tebu (bagasse) yang menjadi pakan ternak bahkan berakhir di tempat pembuangan sampah. Akan tetapi, amaps tebu memiliki manfaat yang sangat luar biasa dan memiliki nilai jual tinggi apabila dapat di manfaatkan dengan baik. Ampas tebu (bagasse) memiliki kandungan lignoselulostik yang berguna dalam pembuatan bioetanol dikarenakan memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi. Pada proses pembuatan bioethanol, terdapat empat tahap yaitu tahap pretreatment, hidrolisis thermal, fermentasi dan distilasi. Pada proses fermentasi diperlukan adanya bahan penunjang seperti mikroba Saccharomyces cerevisiae yang berasal dari ragi roti dan urea, kedua bahan tersebut sangat berguna pada saat dilakukannya proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu memanfaatkan limbah ampas tebu (bagasse) agar memiliki nilai jual dan dapat dimanfaatkan secara optimal menjadi produk bioetanol. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukan bahwa perbandingan kadar bioetanol dengan konsentrasi ragi berbanding lurus, dimana semakin tinggi konsentrasi ragi yang di tambahkan maka akan semakin tinggi kadar etanol yang diperoleh. Sedangkan pada perbandingan kadar bioetanol dengan waktu fermentasi berbanding lurus juga, dimana semakin lama waktu fermentasi maka kadar etanol yang diperoleh akan semakin tinggi. Berhadasarkan hasil analisis, kadar etanol tertinggi pada fermentasi hari ke-15 dengan konsentrasi ragi 25% diperoleh kadar etanol sebesar 16,5% dan kadar etanol terendah pada fermentasi hari ke-5 dengan konsentrasi ragi 5% diperoleh kadar etanol sebesar 1%. Kata kunci: Ampas Tebu (Bagaase), Fermentasi, Bioetanol
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155 Chemical engineering | ||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Chemical Engineering | ||||||||
Depositing User: | Maylinda Puspita Dewi | ||||||||
Date Deposited: | 16 Nov 2022 07:36 | ||||||||
Last Modified: | 16 Nov 2022 07:36 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/10316 |
Actions (login required)
View Item |