FALAH, RA NIYATUL (2022) RECOVERY FOSFAT PADA HASIL EKSTRAKSI DOLOMIT SEBAGAI MINERAL STRUVITE DENGAN METODE AERASI. Undergraduate thesis, UPN VETERAN JAWA TIMUR.
|
Text (COVER)
18031010187.- cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
18031010187.-bab 1.pdf Download (272kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
18031010187.-bab 2.pdf Restricted to Registered users only until 23 January 2025. Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
18031010187.-bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 23 January 2025. Download (575kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
18031010187.-bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 23 January 2025. Download (510kB) | Request a copy |
||
|
Text (BAB 5)
18031010187.-bab 5.pdf Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
18031010187.-daftar pustaka.pdf Download (289kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
18031010187.-lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 23 January 2025. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sisa cadangan fosfat yang dapat diakses dari mineral fosfat diperkirakan akan habis dalam 50 tahun, jika pertumbuhan permintaan pupuk tetap 3% per tahun. Mengurangi penggunaan fosfat secara berlebihan, akan membantu cadangan fosfat bertahan lebih lama. Adapun alternatif untuk menghemat cadangan fosfat adalah dengan recovery fosfat, yang memiliki keuntungan tambahan untuk meminimalkan eutrofikasi. Struvite merupakan recovery mineral fosfat yang optimal dan berfungsi sebagai pupuk lepas lambat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kandungan mineral fosfat terbesar dalam pembentukan struvite dengan mutu yang baik sesuai dengan SNI02-3776-2005 menggunakan metode aerasi. Prosedur penelitian recovery fosfat pada hasil ekstraksi dolomit sebagai mineral struvite yaitu mengisi reaktor aerasi dengan MAP (Magnesium Amonium Fosfat) dengan perbandingan konsentrasi Mg : NH4 : PO4 bervariasi antara lain 1:1:1 ; 1,5:1:1 ; 2:1:1; 2,5:1:1 ; 3:1:1. Kemudian menyalakan kompresor untuk mengalirkan udara ke dalam reaktor dengan mengatur rate udara pada kecepatan 1 L/menit, dimana aerasi berperan sebagai proses pengadukan pada larutan. Selanjutnya memasukkan NaOH secara berkala ke dalam reaktor aerasi sehinga pH campuran MAP tercapai pH yang diinginkan. Setelah mencapai pH yang diinginkan proses dihentikan. Setelah itu, dilakukan analisa terhadap endapan yang terbentuk, dengan cara mengeringkan endapan struvite pada suhu ruangan selama 48 jam dan mencatat berat endapan yang dihasilkan. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji X-ray Fluorescence (XRF), sehingga diperoleh kandungan mineral fosfat ter tinggi dalam pembentukan struvite. Recovery fosfat tertinggi diperoleh pada rasio MAP sebesar 2,5 : 1 : 1 dengan pH yaitu 9. Hasil recovery fosfat yang diperoleh sebesar 84,3% , dan berdasarkan kandungan P menurut SNI 02-3776-2005 pupuk struvite yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki tingkat mutu yang baik. Kata kunci : recovery fosfat , struvite, aerasi
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155 Chemical engineering | ||||||||
Divisions: | Faculty of Engineering > Departement of Chemical Engineering | ||||||||
Depositing User: | RA NIYATUL FALAH | ||||||||
Date Deposited: | 25 Jan 2023 09:11 | ||||||||
Last Modified: | 25 Jan 2023 09:11 | ||||||||
URI: | http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/11460 |
Actions (login required)
View Item |