Analisis Manajemen Risiko Penerapan Cold Chain System pada Pengolahan Ikan Terinasi dengan Integrasi Metode Analytical Network Process (ANP) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus : PT ICS Tuban)

PERTIWI, QUESTY MEGA (2022) Analisis Manajemen Risiko Penerapan Cold Chain System pada Pengolahan Ikan Terinasi dengan Integrasi Metode Analytical Network Process (ANP) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus : PT ICS Tuban). Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.

Preview	Text 17012010203_cover.pdf Download (845kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 17012010203_BAB1.pdf Download (338kB) | Preview
	Text (BAB 2) 17012010203_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 20 January 2024. Download (837kB)
	Text (BAB 3) 17012010203_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 20 January 2024. Download (189kB)
	Text (BAB 4) 17012010203_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 20 January 2024. Download (546kB)
Preview	Text (BAB 5) 17012010203_BAB 5.pdf Download (182kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) 17012010203_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (310kB) | Preview
	Text (LAMPIRAN) 17012010203_LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 January 2024. Download (1MB)

Abstract

ABSTRAKSI Ikan terinasi (Stolephorus Sp) merupakan salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. PT. ICS merupakan salah satu industry perikanan yang bergerak dibidang pengolahan makanan berbahan dasar seafood. Salah satu produk yang dihasilkan adalah ikan terinasi kering (chirimen). Industry perikanan merupakan salah satu industry yang rentan mengalami risiko. Permasalahan yang terjadi pada PT. ICS adalah ketidakstabilan pasokan bahan baku dan bahan baku yang rentan mengalami penurunan kualitas (perishable product) serta risiko rantai pasok lainnya seperti penyimpanan, lingkungan, dll yang berpengaruh terhadap proses keberlanjutan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi dan membuat perencanaan pengendalian risiko pada aktivitas rantai pasok. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Kedua metode tersebut dilakukan integrasi untuk memperoleh nilai WRPN (weighted risk priority number) untuk menentukan prioritas tertinggi dari risiko untuk dilakukan pengendalian. Hasil penelitian diperoleh bahwa prioritas tertinggi adalah risiko pasokan dengan nilai bobot WRPN sebesar 237.12. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu membuat perencanaan pengadaan bahan baku yang tepat agar supply dan demand dapat terpenuhi dengan baik, memperbanyak supplier bahan baku basah atau kering, membuat produk subtitusi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Kata Kunci: Rantai Pasok, Cold Chain System, Manajemen Risiko Rantai Pasok, Analytical Network Process (ANP), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

Item Type:	Thesis (Undergraduate)
Contributors:	Contribution Contributors NIDN/NIDK Email UNSPECIFIED HANDAYANI, WIWIK NIDN5972800 UNSPECIFIED
Subjects:	H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD38.5 Supply Chain Management
Divisions:	Faculty of Economic > Departement of Management
Depositing User:	Questy Mega Pertiwi
Date Deposited:	20 Jan 2023 03:29
Last Modified:	20 Jan 2023 03:29
URI:	http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/11285

Actions (login required)

View Item