STUDI KOMPARASI METODE BOTTOM-UP DAN TOP-DOWN STRUKTUR BASEMENT TAHAP III PADA GEDUNG BALAI PEMUDA KOTA SURABAYA

SAPUTRI, AMALIA FIDYA WAHYU (2019) STUDI KOMPARASI METODE BOTTOM-UP DAN TOP-DOWN STRUKTUR BASEMENT TAHAP III PADA GEDUNG BALAI PEMUDA KOTA SURABAYA. Undergraduate thesis, UPN Veteran Jatim.

[img]
Preview
Text (COVER)
cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB1)
1.pdf

Download (275kB) | Preview
[img] Text (BAB2)
2.pdf
Restricted to Registered users only until 2024.

Download (1MB)
[img] Text (BAB3)
3.pdf
Restricted to Registered users only until 2024.

Download (560kB)
[img] Text (BAB4)
4.pdf
Restricted to Registered users only until 2024.

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (BAB5)
5.pdf

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTARPUSTAKA)
Dapus.pdf

Download (417kB) | Preview

Abstract

Pemerintah Kota Surabaya telah membangun basement tambahan tahap 3 pada Balai Pemuda dengan kedalaman 8 m, untuk kebutuhan lahan parkir yang luas dan dapat menampung kendaraan yang akan parkir. Pembangunan basement berpengaruh terhadap stabilitas struktur disekitar area Balai Pemuda, terutama pada Gedung Merah Putih karena merupakan gedung cagar budaya yang harus terjaga akibat pembangunan tersebut. Oleh karena itu pembangunan basement harus diperhatikan dalam segi metode pelaksanaannya yang dapat menimbulkan getaran sehingga menyebabkan rawan terhadap bangunan yang ada disekitarnya . Dalam pembangunan basement di Balai Pemuda menggunakan metode Top-down. Pada analisa ini penulis membandingkan antara metode top-down dan bottom-up. Analisa stabilitas basement menggunakan program bantu plaxis. Pada metode bottom-up dinding penahan soldier pile dengan kedalaman 20 m dan diameter 800 cm terjadi collapse, sehingga direncanakan dengan kedalaman 28 m dan 800 cm. Hasil analisa struktur basement dengan metode bottom-up pada dinding penahan soldier pile menghasilkan deformasi 2,28 x10 -3 m < 0,04 m (D ijin), gaya geser 273,89 kN < 308,26 kN dan bending moment 604,10 kNm < 608 kNm (Moment Crack). Pada pondasi bored pile dengan kedalaman 28 m, diameter 800 cm menghasilkan deformasi 2,28x10 m < 0,04 m (D ijin), gaya geser 165,57 kN < 471,127 kN dan bending moment 501,12 -3 kNm < 507 kNm (Moment Crack). Hasil analisa terhadap factor keamanan dengan program bantu plaxis pada metode top-down sebesar 8,61 > 1,5 (SF ijin) dan pada metode bottom-up sebesar 10,21 > 1,5 (SF ijin). Hasil analisa terhadap displacement terhadap gedung cagar budaya dengan program bantu plaxis pada metode top-down sebesar 25.79x10 -6 m < 0,04 m (Displacement ijin) dan pada metode bottom-up sebesar 15,07x10 -3 m < 0,04 m (Displacement ijin). Sehingga dapat disimpulkan pekerjaan basement dapat menggunakan metode top-down dan bottom-up. Kata kunci: Basement, Bottom-up, Top-down, Displacement, Safety factor, Deformasi, Bending moment.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorKARTINI, WAHYUNIDN0720046303UNSPECIFIED
Thesis advisorASTAWA, MADE DHARMANIDN8880523419UNSPECIFIED
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Departement of Civil Engineering
Depositing User: Amalia Hani
Date Deposited: 20 Jul 2022 03:02
Last Modified: 20 Jul 2022 03:02
URI: http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/7760

Actions (login required)

View Item View Item